Jumat, 07 November 2014

Sakit Kepala



Sakit kepala merupakan gejala yang paling umum yang pernah kita alami. Menurut survei sebanyak 90% orang mengalami sakit kepala dalam kurun waktu satu tahun, dan kurang lebih satu persen-nya merupakan sakit kepala yang serius dan dapat mengancam kesehatan bahkan jiwa.

Sakit kepala didefinisikan sebagai nyeri di daerah kepala dan (otot) leher bagian atas. Sebenarnya otak sendiri merupakan struktur yang samasekali tidak peka nyeri. Sakit kepala terjadi bila struktur di sekitar otak (yang peka terhadap nyeri)  mengalami gangguan.  Struktur tersebut antara lain selaput otak, pembuluh darah (otak), tengkorak,otot (kepala dan leher),  mata, telinga, sinus dan sebagainya. Dengan demikian bila terjadi misalnya tegang pada otot kepala atau leher, infeksi telinga tengah ataupun radang pada sinus, timbullah sakit kepala.

Menurut ICHD (International Classification of Headache Disease) sakit kepala dibagi menjadi sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.  Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak ditemukan penyebabnya, sedangkan sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang diketahui penyebabnya. Yang termasuk kedalam sakit kepala primer adalah sakit kepala tipe tegang (tension type headache), migrain dan sakit kepala kluster (cluster headache).  Sedangkan sakit kepala sekunder disebabkan gangguan di daerah kepala dan leher .

Ada beberapa tipe sakit kepala primer, salah satunya adalah sakit kepala tipe tegang (tension type headache/ TTH) dan migrain.

TTH merupakan jenis sakit kepala yang paling sering dialami; 90 % orang pasti pernah mengalami sakit kepala ini. Pada TTH terjadi ketegangan pada otot-otot kepala atau leher. Gejala yang dialami umumnya berupa perasaan kepala seperti terasa berat atau diikat, sebagian besar mengalami nyeri di bagian belakang kepala atau di puncak kepala dan kadang-kadang disertai rasa pegal dan tegang di otot leher.  Biasanya TTH jarang menjadi sakit kepala yang serius, tapi dapat berkembang menjadi sakit kepala kronis (menahun) yang tentu saja dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pencetusnya antara lain stress, kurang tidur ataupun terlambat makan.  Wanita lebih banyak mengalami  TTH dibandingkan pria.

Migrain merupakan sakit kepala primer kedua yang paling banyak dialami setelah TTH. Diperkirakan sekitar 12% populasi mengalami sakit kepala jenis ini. Pada penderita migrain terjadi pelebaran pembuluh darah otak secara tiba-tiba yang dapat berlangsung berjam-jam  sampai berhari-hari.  Pelebaran pembuluh darah tersebut menyebabkan nyeri kepala sebelah yang berdenyut-denyut. Umumnya migrain disertai rasa mual atau muntah, rasa silau pada mata, dan kadang-kadang didahului gejala mata berkunang-kunang  dan penglihatan mendadak kabur atau menciut. Sakit kepala migrain merupakan salah satu sakit kepala yang sangat menganggu aktifitas karena biasanya berupa sakit kepala yang berat. Wanita jauh lebih sering mendapatkan migrain (3 kali dibandingkan pria). Pencetusnya antara lain siklus menstruasi, makan makanan yang mengandung tiramin seperti keju dan coklat.

Sedangkan sakit kepala sekunder dapat disebabkan beberapa penyakit. D emam yang disebabkan penyakit lain (seperti demam berdarah, radang tenggorokan) dapat menyebabkan sakit kepala. Penyakit atau gangguan disekitar kepala dan leher juga dapat menyebabkan sakit kepala. Salah satu contohnya peradangan pada sinus atau infeksi di telinga tengah merupakan salah satu penyebab sakit kepala sekunder. Demikian juga sendi rahang yang meleset ataupun saraf leher yang terjepit dapat menimbulkan sakit kepala yang cukup menganggu. Di atas semua itu ada beberapa penyakit serius dan mematikan yang dapat menimbulkan sakit kepala, diantaranya adalah radang selaput otak (meningitis), stroke berdarah, perdarahan otak karena benturan kepala dan tumor otak yang tentu saja bukan hanya menganggu aktifitas sehari-hari tapi juga dapat mengancam jiwa.

Seperti yang disebutkan di atas, sakit kepala dapat berakibat serius dan membutuhkan pertolongan profesional. Beberapa tanda-tanda bahaya adalah bila sakit kepala tersebut:

  • Menganggu tidur dan akitifitas sehari-hari
  • Merupakan sakit kepala yang paling hebat yang pernah anda alami
  • Berhubungan dengan demam
  • Terjadi setelah kecelakaan/benturan pada kepala
  • Makin lama makin berat (progresif)
  • Disertai gejala gangguan saraf seperti pandangan dobel, kelemahan sebelah tubuh
  • Sakit kepala pertama kali terutama pada lansia

Lalu bagaimana cara mengatasi sakit kepala? Ada beberapa tips yang mudah diterapkan. Contohnya pada kasus sakit kepala tipe tegang/TTH, istirahat dan berusaha rileks kadang-kadang merupakan obat yang mujarab. Penderita migrain sebaiknya menghindari makanan yang mengandung tiramin seperti coklat dan keju dan kadang tidur di kamar gelap dapat mengurangi intensitas migrain. Pada kasus ringan obat nyeri yang aman seperti parasetamol dapat membantu.  Dalam kasus sakit kepala sekunder hal yang terpenting adalah mencari penyebabnya (yang seringkali tidak mudah). Jika terdapat tanda-tanda bahaya seperti yang disebutkan di atas atau obat nyeri biasa tidak membantu, segeralah menghubungi dokter anda. Beberapa penyakit seperti radang selaput otak (meningitis) dan stroke harus ditangani secepat mungkin oleh dokter yang ahli di bidangnya untuk menghindari cacat permanen dan kematian

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com