Bangunan Puskesmas Tampak Depan

Lebih Elegan Dengan Warna Abu-Abu, Lebih Melayani, Lebih Nyaman

Identitas Puskesmas

SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT KAMI Semoga Apa Yang Kami Tampilkan Bisa Bermanfaat Bagi Semua... Amin Dan Kami Mengucapkan Banyak Terimakasih Atas Kunjungan Anda

KELUARGA BESAR PUSKESMAS NGIMBANG

Kebersamaan kunci dari keberhasilan

APEL PAGI

Kegiatan Rutin Apel Pagi Staff Puskesmas Ngimbang

AMBULANCE

Siap 24 Jam

Minggu, 09 November 2014

Poli KIA

( Periksa Hamil )


PELAYANAN POLI KIA DAN KB
1.  Poli Kesehatan Ibu Anak – Antenatal Neonatus Care (ANC)
* ANC pada ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi
* Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi
* ANC pada ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi
* Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi
* Nifas
* Melaksanakan perawatan nifas normal
* Penanganan perdarahan post partum
* Penanganan infeksi nifas
* Pre-eklamsi / eklamsi nifas
* Melakukan rujukan kasus resiko tinggi ke fasilitas kesehatan yang lebih
   tinggi secara tepat, cepat, benar.
2.   Poli Kesehatan Ibu Anak – Keluarga Berencana (KB)
* Konseling pranikah
* Konseling metode KB
* Pelayanan KB kondom, pil injeksi, implant, IUD
* Penatalaksanaan efek samping KB baik hormonal maupun non hormonal
* Melakukan rujukan kasus KB ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
   secara tepat, cepat dan benar.


Poli Umum




Poli Umum Atau Balai Pengobatan (BP)

Melayani :

  • Pemeriksaan dan pengobatan rawat jalan
  •  Melaksanakan konseling penyakit
  • Pengobatan penderita TBC
  • Melakukan penatalaksanaan tindakan keperawatan
  • Operasi kecil
  •  Melakukan penatalaksanaan tindakan syok
  • Perawatan luka ( medikasi )
  • Pemeriksaan calon jama'ah haji
  • Surat Keterangan sehat
  • Surat Istirahat Sakit
  • Kedaruratan tingkat dasar
  • Pelayanan rujukan

Jumat, 07 November 2014

Edukasi

Galeri 2021


Tampak Depan





Foto Bersama Staff Puskesmas Ngimbang







Hubungi Kami


Jalan Pendidikan No 02 Desa Ngimbang Kecamatan Ngimbang
Kode Pos 62273 Lamongan Jawa timur
No Telpon. 085852777161


Layanan Pengaduan, Kritik, Saran atau Pertanyaan



Jika Ada Kritik, Saran dan Pertanyaan Bisa Menghubungi Kami Di layanan Berikut ini :
Email          : puskesmas.ngimbang@gmail.com
IG               : puskesmas_ngimbang
Facebbok    : Puskesmas Ngimbang

Konsultasi Dengan Dokter Kita


                                                              
                                                                   
                                                                    

                                                                        



                                                                         dr. Iin Dwi Yuliana

Bagi sahabat puskesmas yang ingin bertanya tentang penyakit atau keluhan bisa melalui Kontak Berikut ini:


Puskesmas Ngimbang
puskesmas_ngimbang

085607915550

Sakit Kepala



Sakit kepala merupakan gejala yang paling umum yang pernah kita alami. Menurut survei sebanyak 90% orang mengalami sakit kepala dalam kurun waktu satu tahun, dan kurang lebih satu persen-nya merupakan sakit kepala yang serius dan dapat mengancam kesehatan bahkan jiwa.

Sakit kepala didefinisikan sebagai nyeri di daerah kepala dan (otot) leher bagian atas. Sebenarnya otak sendiri merupakan struktur yang samasekali tidak peka nyeri. Sakit kepala terjadi bila struktur di sekitar otak (yang peka terhadap nyeri)  mengalami gangguan.  Struktur tersebut antara lain selaput otak, pembuluh darah (otak), tengkorak,otot (kepala dan leher),  mata, telinga, sinus dan sebagainya. Dengan demikian bila terjadi misalnya tegang pada otot kepala atau leher, infeksi telinga tengah ataupun radang pada sinus, timbullah sakit kepala.

Menurut ICHD (International Classification of Headache Disease) sakit kepala dibagi menjadi sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.  Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak ditemukan penyebabnya, sedangkan sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang diketahui penyebabnya. Yang termasuk kedalam sakit kepala primer adalah sakit kepala tipe tegang (tension type headache), migrain dan sakit kepala kluster (cluster headache).  Sedangkan sakit kepala sekunder disebabkan gangguan di daerah kepala dan leher .

Ada beberapa tipe sakit kepala primer, salah satunya adalah sakit kepala tipe tegang (tension type headache/ TTH) dan migrain.

TTH merupakan jenis sakit kepala yang paling sering dialami; 90 % orang pasti pernah mengalami sakit kepala ini. Pada TTH terjadi ketegangan pada otot-otot kepala atau leher. Gejala yang dialami umumnya berupa perasaan kepala seperti terasa berat atau diikat, sebagian besar mengalami nyeri di bagian belakang kepala atau di puncak kepala dan kadang-kadang disertai rasa pegal dan tegang di otot leher.  Biasanya TTH jarang menjadi sakit kepala yang serius, tapi dapat berkembang menjadi sakit kepala kronis (menahun) yang tentu saja dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pencetusnya antara lain stress, kurang tidur ataupun terlambat makan.  Wanita lebih banyak mengalami  TTH dibandingkan pria.

Migrain merupakan sakit kepala primer kedua yang paling banyak dialami setelah TTH. Diperkirakan sekitar 12% populasi mengalami sakit kepala jenis ini. Pada penderita migrain terjadi pelebaran pembuluh darah otak secara tiba-tiba yang dapat berlangsung berjam-jam  sampai berhari-hari.  Pelebaran pembuluh darah tersebut menyebabkan nyeri kepala sebelah yang berdenyut-denyut. Umumnya migrain disertai rasa mual atau muntah, rasa silau pada mata, dan kadang-kadang didahului gejala mata berkunang-kunang  dan penglihatan mendadak kabur atau menciut. Sakit kepala migrain merupakan salah satu sakit kepala yang sangat menganggu aktifitas karena biasanya berupa sakit kepala yang berat. Wanita jauh lebih sering mendapatkan migrain (3 kali dibandingkan pria). Pencetusnya antara lain siklus menstruasi, makan makanan yang mengandung tiramin seperti keju dan coklat.

Sedangkan sakit kepala sekunder dapat disebabkan beberapa penyakit. D emam yang disebabkan penyakit lain (seperti demam berdarah, radang tenggorokan) dapat menyebabkan sakit kepala. Penyakit atau gangguan disekitar kepala dan leher juga dapat menyebabkan sakit kepala. Salah satu contohnya peradangan pada sinus atau infeksi di telinga tengah merupakan salah satu penyebab sakit kepala sekunder. Demikian juga sendi rahang yang meleset ataupun saraf leher yang terjepit dapat menimbulkan sakit kepala yang cukup menganggu. Di atas semua itu ada beberapa penyakit serius dan mematikan yang dapat menimbulkan sakit kepala, diantaranya adalah radang selaput otak (meningitis), stroke berdarah, perdarahan otak karena benturan kepala dan tumor otak yang tentu saja bukan hanya menganggu aktifitas sehari-hari tapi juga dapat mengancam jiwa.

Seperti yang disebutkan di atas, sakit kepala dapat berakibat serius dan membutuhkan pertolongan profesional. Beberapa tanda-tanda bahaya adalah bila sakit kepala tersebut:

  • Menganggu tidur dan akitifitas sehari-hari
  • Merupakan sakit kepala yang paling hebat yang pernah anda alami
  • Berhubungan dengan demam
  • Terjadi setelah kecelakaan/benturan pada kepala
  • Makin lama makin berat (progresif)
  • Disertai gejala gangguan saraf seperti pandangan dobel, kelemahan sebelah tubuh
  • Sakit kepala pertama kali terutama pada lansia

Lalu bagaimana cara mengatasi sakit kepala? Ada beberapa tips yang mudah diterapkan. Contohnya pada kasus sakit kepala tipe tegang/TTH, istirahat dan berusaha rileks kadang-kadang merupakan obat yang mujarab. Penderita migrain sebaiknya menghindari makanan yang mengandung tiramin seperti coklat dan keju dan kadang tidur di kamar gelap dapat mengurangi intensitas migrain. Pada kasus ringan obat nyeri yang aman seperti parasetamol dapat membantu.  Dalam kasus sakit kepala sekunder hal yang terpenting adalah mencari penyebabnya (yang seringkali tidak mudah). Jika terdapat tanda-tanda bahaya seperti yang disebutkan di atas atau obat nyeri biasa tidak membantu, segeralah menghubungi dokter anda. Beberapa penyakit seperti radang selaput otak (meningitis) dan stroke harus ditangani secepat mungkin oleh dokter yang ahli di bidangnya untuk menghindari cacat permanen dan kematian

Mudah Lupa


Gejala mudah lupa adalah gejala  yang selalu dikaitkan dengan usia lanjut. Masalahnya,  menjadi tua merupakan  fenomena alamiah yang tidak dapat dicegah.  Gejala mudah lupa, disadari atau tidak, sangat mengganggu penderitanya dan juga orang di sekitarnya. Problem ini mulai ramai dibicarakan, karena  dengan meningkatnya status gizi dan sosial ekonomi serta kemajuan ilmu kedokteran, angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi bertambah panjang, dengan kata lain jumlah lansia bertambah banyak Katakan saja penduduk berusia lebih dari 60 tahun bertambah kurang lebih dua puluh persen.

Penyebab Mudah Lupa

            Problem mudah lupa diketahui dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, sebagai berikut :
  1. Proses alamiah, seperti telah diungkapkan, berkaitan dengan usia.
  2. Akibat proses organik di dalam otak, misalnya Stroke, Gangguan metabolisme, Penyakit Alzheimer, dsb.
  3. Gangguan Kognisi Ringan, seperti yang terjadi pada permulaan Penyakit Alzheimer.
  4. Problema kejiwaan.

Dengan demikian problem mudah lupa yang terjadi pada usia lanjut adalah suatu hal yang fisiologis, berkaitan dengan fungsi tubuh yang secara keseluruhan menurun, termasuk otak. Lebih dari itu, diketahui pula berat otak pada lansia menurun secara bermakna, dari 1.500 gram menjadi 1.300 gram. Namun keadaan ini harus diwaspadai, mengingat problema mudah lupa dapat berlanjut yang ditandai dengan munculnya Gangguan Kognisi Ringan. Lima belas sampai tiga puluh persen lansia berusia di atas 60 tahun menderita gangguan ini, dimana 58 sampai 80 persennya akan berakhir menjadi penderita Alzheimer.
Fungsi kognitif merupakan salah satu fungsi luhur yang dimiliki otak. Secera umum fungsi otak dapat dibedakan dalam fungsi fungsi di bawah ini :
  1. Fungsi Motorik, fungsi yang berkaitan dengan pergerakan, baik gerakan kasar maupun gerakan halus.
  2. Fungsi Sensorik, misalnya fungsi visual (penglihatan), auditorik (pendengaran), taktil (perabaan), dsb.
  3. Fungsi Luhur, yaitu fungsi yang berkaitan dengan bahasa, memory, visuospatial, kognitif dan emosi/affek/kepribadian.
Alhasil, Gangguan Kognisi Ringan secara klinis menjadi penting, karena merupakan “peringatan” atau resiko tinggi (58 % - 80 %) terjadinya Penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer
            Bagaimana kita dapat mengenali penderita Alzheimer? Gejala gejala di bawah ini merupakan gejala yang biasa dijumpai penderita Alzheimer :
  1. Lupa hal hal yang baru terjadi, misalnya janji, meletakkan barang, dst
  2. Sering mengulang ulang pertanyaan.
  3. Sulit mengerti pembicaraan orang/keluarga.
  4. Sulit melakukan pekerjaan berurutan yang dulu dikenal.
  5. Sulit mencari jalan pulang.
  6. Perubahan sifat sifat/tingkah laku, misalnya menjadi agesif, iiritable/sensitif, tidak percaya diri, dsb.

Bagaimana Penanganan Mudah Lupa?
  1. Melatih otak terus menerus, misalnya dengan membaca, mengisi TTS, mengikuti kuis, dst. “Train the brain, use it or lose it”.
  2. Exercise, antara lain Brain Game, Dansa, dsb.
  3. Rocking Chair.
  4. Latihan mental, antara lain sosialisasi melalui perkumpulan perkumpulan Lansia.
  5. Mencegah kerusakan otak :
  • Hindari cedera kepala (bermain tinju,dsb).
  • Deteksi dini adanya penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, dsb.
  1. Mencegah stress dan atasi dengan baik.
  2. Berhenti merokok.
  3. Dengan obat obatan, seperti anti oksidan, golongan donepezil, dsb.

Tips Untuk Menangani Mudah Lupa
  1. Catat apa yang akan dilakukan hari itu (janji, akan menelpon, alamat,dsb).
  2. Strategi untuk mengingat (jembatan keledai), misalnya :
L  :  Latihan
U  :  Ulang
P   :  Perhatian
A  :  Asosiasi
  1. Imajinasi Visual untuk mengingat, misalnya :
  • Ada tugunya.
  • Ada candinya
  1. Meningkatkan konsentrasi.
  2. Menempatkan benda benda di tempat yang tertentu/sama setiap habis memakai.

Kesimpulan
  1. Mudah Lupa tidak boleh diremehkan, dan perlu dievaluasi perkembangannya.
  2. Cegah sakit fisik dengan melakukan general check-up.
  3. Cegah stress dan atasi dengan cara yang positif.
  4. Bila sudah ada pertanda ke arah Penyakit Alzheimer, penanggulangannya harus sedini mungkin

Dr. Melani Justina Setiawan, Sp S

Kesemutan, Apakah Merupakan Gejala Penyakit Syaraf?


Kesemutan  (atau dalam istilah medis dinamakan paresthesia) merupakan hal yang pasti kita semua pernah alami. Umumnya kesemutan dirasakan di daerah tangan atau kaki terutama bila kita berada dalam posisi  tidak nyaman (yang menekan saraf ) dalam waktu relatif lama. 
   Paresthesia menurut definisi medis adalah sensasi seperti digelitik (tingling), ditusuk-tusuk (pricking) dan kadang disertai rasa kebas (numbness).  Paresthesia terjadi bila transport axon (bagian dalam serabut saraf) terganggu sehingga nutrisi dari saraf pun ikut terganggu.
      Kapan kesemutan menjadi hal yang serius? Umumnya kesemutan hanya bersifat sementara; jadi bila kesemutan tersebut gejalanya menetap bahkan sampai menganggu aktifitas sehari-hari apalagi kalau disertai gejala saraf lain seperti baal, lemas pada anggota tubuh, gangguan buang air besar, bicara pelo, pandangan dobel dll maka kesemutan bisa jadi merupakan masalah saraf yang serius.
     Kesemutan dapat merupakan manifestasi penyakit saraf mulai dari otak, tulang belakang, akar saraf maupun saraf tepi (saraf lengan dan tungkai). Berikut ini akan dibahas beberapa penyakit saraf yang dapat menyebabkan kesemutan:
  • Stroke: kesemutan pada penyakit stroke (terutama yang disebabkan penyempitan pembuluh darah otak) umumnya terjadi pada daerah wajah atau sekitar bibir yang juga disertai kesemutan atau gangguan sensorik lain (baal,nyeri dsb) di lengan dan tungkai pada sisi yang sama atau sisi yang berlawanan dengan wajah. Selain itu gejala kesemutan sering pula disertai gangguan saraf lainnya seperti kelemahan sebelah tubuh, bicara pelo,pusing berputar,pandangan dobel, dsb. Yang khas pada stroke adalah gejalanya selalu timbul cepat/mendadak. Penyakit ini bersifat fatal dan dapat menimbulkan cacat berat dan kematian.
  • Myelitis: adalah radang dari medula spinalis (sumsum tulang belakang). Kesemutan pada kedua tungkai  kadang merupakan gejala awal penyakit ini. Gejala saraf yang timbul berikutnya adalah rasa baal, kemudian disusul kelemahan kedua tungkai dan kesulitan untuk buang air besar dan kecil. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kelumpuhan permanen kedua tungkai.
  • Radiculopathy: penyakit saraf yang mengenai akar (radix) saraf yang keluar dari tulang belakang. Orang awam menyebutnya sebagai “saraf terjepit” karena memang penyebab yang paling sering adalah terjepitnya akar saraf oleh struktur di sekitarnya. Gejala kesemutan dapat dialami di lengan/tangan (bila mengenai akar saraf leher) atau tungkai/kaki (akar saraf pinggang). Umumnya gejala kesemutan disertai dengan nyeri pada leher/bahu  atau nyeri pada pinggang,pantat atau betis.
  • Sindroma Guillain Barre: merupakan penyakit autoimun yang menyerang akar saraf dan saraf lengan dan tungkai. Pada penyakit autoimun, antibodi orang itu sendiri yang menyerang organ/jaringan tubuhnya sehingga menimbulkan kerusakan pada organ/jaringan tersebut. Yang khas pada sindroma Guillain Barre adalah kesemutan dan baal (disertai kelemahan) yang dimulai dari kedua kaki  kemudian menjalar ke atas ke lengan, leher, muka dan bila berat mempengaruhi otot-otot pernapasan sehingga penderitanya tidak dapat bernapas dan dapat mengakibatkan kematian.
  • Sindroma terowongan karpal: gangguan saraf tangan (saraf medianus) karena terjebak di terowongan karpal (yang terdapat di pergelangan tangan). Kesemutan yang terjadi umumnya pada 3 jari pertama (mulai dari jempol) atau di ujung-ujung jari.  Penyakit ini dicetuskan oleh penggunaan berlebihan pergelangan dan jari-jari tangan.
  • Neuropati: penyakit yang mengenai saraf-saraf tepi (lengan,tungkai dsb). Kesemutan ini biasanya mulai dari kedua telapak kaki disertai rasa terbakar di tempat tersebut. Bila penyakit bertambah parah kesemutan juga dapat terjadi di kedua telapak tangan. Rasa baal yang dirasakan menyerupai pola kaus kaki atau sarung tangan. Neuropati dapat disebabkan penyakit autoimun, diabetes, penyakit ginjal, kekurangan vitamin, keracunan, dsb.
  • Interdigital neuritis: merupakan pembengkakan saraf yang terdapat di sela jari-jari kaki. Penyakit ini umumnya dialami oleh para wanita yang menggunakan sepatu hak tinggi yang sempit. Umumnya kesemutan dan nyeri di jari-jari kaki semakin parah bila dibawa jalan. Pemakaian hak tinggi semakin memperparah gejala penyakit tersebut.
       Bagaimana penanganan penyakit saraf yang menyebabkan kesemutan tersebut? Tentu saja berbeda-beda bergantung penyakit saraf yang menyebabkannya. Pada dasarnya penanganan penyakit saraf ditangani dengan obat (medikasi) dan fisioterapi serta tindakan-tindakan pencegahan agar penyakit tersebut tidak berulang ataupun bertambah parah; bila perlu dilakukan tindakan pembedahan.
       Karena itu diagnosa dini merupakan kunci dari penyembuhan, karena sering bila penyakit saraf sudah parah, maka kerusakan saraf tersebut tidak dapat diperbaiki (ireversibel). Salah satu alat yang sensitif mendiagnosa penyebab kesemutan (terutama saraf tepi) adalah EMG atau elektromiografi. Dengan EMG kita dapat menentukan tipe penyakit saraf dan lokasinya sehingga dapat diketahui penyebabnya dan dilakukan penanganan yang tepat dan terarah.

Dr. Ii H Barnedh, Sp.S

Tetap Bugar Di Kantor Anda

Berlama-lama kerja di depan meja tanpa diimbangi olahraga terbukti menjadi penyebab keluhan-keluhan fisik yang dirasakan oleh kaum perkotaan saat ini.
Berikut ini kami sarankan gerakan-gerakan olahraga ringan yang dapat anda lakukan di depan meja atau kantor anda.

Berjalan
Berjalah adalah cara yang bagus untuk latihan karena aman, mudah dan murah. Jalan santaipun bermanfaat.
Perbedaan kalori terbakar per hari + 350 kalori antara orang yang bergerak disbanding yang banyak duduk diam sepanjang hari.
Misalnya : Anda bisa bertelpon sambil berjalan, bangunlah dan berjalan-jalanlah sesekali atau saat pikiran buntu dan perlu ide.
Saat hendak bangun/ duduk, tahanlah beberapa detik pada saat posisi pantat anda berada sekitar 2,5cm dari kursi anda, ini akan memperkuat otot-otot tungkai dan otot pantat anda.

Otot Perut
Otot perut disebut sebagai “inti” otot. Kita bisa melakukan berbagai kegiatan karena tubuh kita ditopang oleh otot-otot sekitar perut. Mereka adalah titik tumpu saat tubuh Anda bekerja di semua posisi.
  • Duduk tegak di kursi yang stabil tanpa roda.
Kontraksikan/ kencangkan oto perut anda.
  • Silangkan tangan anda di dada anda dan meringkuk/ membungkuk ke depan.
  • Tahan selama 3 detik.
  • Ulangi 10 sampai 20 kali.

Gerakan bahu
  • Duduk tegak di kursi, punggung lurus dan perut dikontraksikan/ dikencangkan.
  • Angkat kedua lengan Anda lurus ke samping sampai sejajar dengan lantai (90⁰). Tahan selama 3 detik lalu turunkan.
  • Angkat kedua lengan ke depan sampai sejajar dengan lantai (90⁰). Tahan selama 3 detik lalu turunkan lagi.
  • Ulangi delapan sampai 10 kali.

Gerakan Tangan
  • Buka lebar-lebar telapak tangan anda, regangkan telapak tangan dan ujung jari-jari anda selebarnya.
  • Kemudian, satu per satu perlahan sentuhkan setiap ujung jari lain ke ujung ibu jari anda bergantian, bentuklah lingkaran sebulat mungkin diantara ibu jari dan jari lain tersebut, kemudian luruskan jari kembali.
  • Ulangi latihan ini 10 kali untuk masing-masing jari.

Pinggang
  • Berdiri dengan kaki selebar bahu. Pinggang tegak dan kencangkan otot perut.
  • Regangkan tangan di atas kepala anda, jaga bahu tetap rileks, telinga segaris/ sejajar dengan lengan.
  • Perlahan-lahan condongkan bahu ke depan sambil mengangkat kaki kanan lurus ke belakang anda, tahan selama tiga sampai lima detik.
  • Turunkan kembali kaki anda perlahan-lahan dan kembali berdiri tegak.
  • Ulangi dengan kaki kiri.
  • Ulangi latihan tiga sampai lima kali untuk setiap kaki.
  • Jika anda kesulitan menjaga keseimbangan, satu tangan boleh menumpu di meja atau dinding selama latihan.

Push-up dinding
  • Berdiri menghadap dinding, kaki selebar bahu dan sekitar satu kaki (0,3 meter) dari dinding.
  • Tempat telapak tangan di dinding di sekitar setinggi bahu, kaki dan punggung lurus (segaris).
  • Tekuk siku dan condongkan badan kea rah dinding sejauh mungkin.
  • Dorong badan anda menjauhi dinding kembali ke posisi awal
  • Ulangi 10 sampai 20 kali

Penggunaan Peralatan Medis

Peralatan medis  merupakan sarana dan prasarana pendukung pelayanan perawatan dan pengobatan  di rumah dan di rumah sakit. Sehingga sangat diperlukan pengetahuan serta ketrampilan untuk menggunakannya, sehingga maksud dan tujuan dari penggunaan alat itu sendiri bisa tercapai.

Pengguna peralatan medis di rumah sakit mutlak hak petugas pemberi pelayanan  sedangkan peralatan medis yang digunakan di rumah merupakan tanggung jawab pengguna namun  harus dipastikan  tahu tata cara penggunaannya melalui bimbingan dan pengajaran sebelumnya oleh petugas yang kompeten dengan peralatan medis yang dimaksud.

MAKSUD DAN TUJUAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS
  1. Untuk mencapai target waktu
  2. Untuk mencapai target dosis
  3. Untuk diagnosis /alat ukur
  4. Untuk sarana observasi/pemantauan
  5. Alat bantu dengar
  6. Alat bantu Jalan
  7. Sarana kemanan dan keselamatan.

JENIS DAN MACAM PERALATAN MEDIS
  1. Alat ukur/alat diagnosis
    1. Alat Ukur gula darah sewaktu/GDS
    2. Alat ukur tekanan darah
    3. Alat ukur denyut nadi & tekanan darah.
  1. Alat bantu pemberian obat
    1. Infus pump
    2. Syringe pump
    3. Alat suntik insulin,missal;
    4. Alat bantu dengar
    5. CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialisys)
    6. Alat Bantu Rehabilitasi Medik.
                            - alat bantu jalan
                            - sepatu, dll
  1. Alat bantu pemantauan/observasi
    1. Holter
    2. ABP(Ambulatory Blood Presure)
    3. Observasi gambaran jantung

HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI / DIPERHATIKAN
Saat Di Rumah Sakit
  1. Semua peralatan medis yang berada dan digunakan selama perawatan di dalam rumah sakit merupakan tanggung jawab petugas pemberi pelayanan
  2. Awasi anak-anak atau geriatric/manula/usia lanjut  jika ada di (khususnya) ruang perawatan terhadap alat medis yang digunakan seperti;
    1. Tombol di Tempat Tidur Elektrik
    2. Hati-hati Alat yang ada rodanya (Tiang infus, Over Bed Table, dll) ”RESIKO JATUH”
  3. Segera Beri tahu Petugas jika menemukan hal berikut;
    1. Alarm bunyi
    2. Mesin peralatan medis mati/OFF
    3. Aliran obat tidak mengalir.
    4. Peralatan medis Lepas dari pemasangan.

Saat Di Rumah
Saat  menggunakan alat medis di rumah, perhatikan beberapa hal berikut;
  1. Satuan Alat ukur: Pastikan  satuan hasil ukurnya sudah sesuai dengan standart yang anda inginkan, sehingga saat hasilnya tertera dialat tidak salah mengartikan dan tidak salah merespon hasil.
  2. Alat observasi/pemantauan: Pastikan petugas telah  menjelaskan instruksi kerja/petunjuk tehnis penggunaan alat yang akan digunakan     dirumah. Termasuk hal-hal penting yang bisa mempengaruhi hasil pemantauan.
  3. Alat suntik: Pastikan petugas menjelaskan cara menggunakan alat tersebut dan khususnya cara pengaturan dosis obatnya.
  4. Kenali faktor-faktor yang bisa membuat alat medis tersebut rusak atau tidak berfungsi, konsultasikan jika terjadi perubahan fungsi/rusak.

Cara Menghitung Index Masa Tubuh


IDEALKAH BERAT BADAN ANDA?
 
Banyak sekali manfaat menjaga berat badan ideal sepanjang hidup Anda. Secara kasat mata. berat badan ideal sudah tentu membuat penampilan Anda jauh lebih menarik. Tapi yang juga penting, berat badan ideal mengurangi risiko Anda terkena penyakit, Ya, kelebihan berat memang lebih mudah 'mengundang' berbagai macam penyakit seperti gangguan pemapasan, jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke serta gangguan hormonal. Menentukan ideal (dan tentu saja sehat) atau tidaknya tubuh Anda, tak cukup hanya dengan berdiri di depan cermin.
 
Ada cara yang labih akurat untuk mengetahui apakah tubuh Anda ideal atau tidak, yaitu dengan:
1.Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus:

IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2

Contoh :
BB = 50 kg, TB = 160 cm
IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53

Klasifikasi nilai IMT :
IMTStatus GiziKategori
< 17.0Gizi KurangSangat Kurus
17.0 - 18.5Gizi KurangKurus
18.5 - 25.0Gizi BaikNormal
25.0 - 27.0Gizi LebihGemuk
> 27.0Gizi LebihSangat Gemuk
sumber : Departemen Kesehatan RI
2.Ukur lingkar pinggang

Batas lingkar pinggang normal:

Wanita : < 80 cm
Pria : < 90 cm

Lingkar pinggang yang berlebihan, terutama pada kaum pria, berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung dan kardiovaskuler.

Pola Makan Sehat


POLA MAKAN SEHAT DENGAN PRINSIP GIZI SEIMBANG

  • Perhatikan variasi/aneka ragam sumber bahan makanan, kurangi karbohidrat sederhana: gula, tepung. Sumber yang disarankan karbohidrat kompleks: nasi, jagung, ubi.
  • Biasakan Sarapan pagi, Sarapan pagi  bagi orang deawasa memelihara ketahanan fisik, mepertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.  Bagi anak sekolah, memudahkan konsentrasi belajar, menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
  • Cukup energi (karbohidrat, protein, lemak), vitamin dan mineral.  Nasi 3 piring sehari (pagi, siang, malam); sayur 3 X sehari; buah 3-5 kali untuk memenuhi kebutuhan serat kasar 25-30 g / hari; Lemak akan terlarut bersama serat ikut terbuang melalui usus besar.
  • Lemak dan minyak berfungsi melarutkan vitamin A, D, E. K.  Frekuensi memasak dengan proses penggorengan dikurang 1-2 X per minggu. Selebihnya sop/berkuah bening, kukus/tim, cah, panggang/lemak sedikit, pepes, dll metode masak lain yang penggunaan minyak tidak terlalu banyak.  Mengkonsumsi Lemak hewani berlebihan, mentega/margarine, makanan sering digoreng; dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner.
  • Konsumsi air putih 8 gelas/hari atau 2 liter seharinya. Hindari minum-minuman beralkohol, dan mengkonsumsi softdrink secara berlebihan.
  • Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya,
  • Bacalah Label komposisi makanan yang dikemas, perhatikan komposisi zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lainnya.

Bagi pasien yang membutuhkan konseling lanjutan tentang pengaturan pola makanan khususnya dengan penyakit Diabetes Mellitus, Penyakit Ginjal Kronik, Penyakit Hati, atau Pasien Anak dengan kesulitan mengatur pola makan dapat berdiskusi dengan ahli gizi kami:

Jadwal Praktek :
- Senin s/d Jumat : 08.00 s/d 16.00 WIB
- Sabtu : 08.00 s/d 12.00 WIB

Hubungi Kami

Konsultasi Online

Via Email

Rehabilitasi

Peralatan Medis

Gawat Darurat

Farmasi

Keselamatan

Operasi Kecil

Jamkesmas

BPJS

Periksa Gigi

Pelayanan Gigi Puskesmas Ngimbang
Pelayanan Gigi Dan Mulut (GILUT)  Puskesmas Ngimbang  :
  1. Pemeriksaan Gilut :               - Adanya caries ( Gigi berlubang ).                                                                                                 - Adanya Calculis ( karang Gigi ).
                                                   - Adanya Kelainan Yang Lain.
      2. Pemeliharaan Gilut:              - Pemberihan Karang Gigi (Calculus)

      3. Pencegahan :                         - Penyuluh
                                                        - Sikat Gigi ( Cara memilih sikat gigi yang baik dan benar, waktu
                                                           sikat Gigi yang tepat ,cara menyikat gigi dengan benar, Makanan
                                                          yang bergizi ,jangan lupa periksakan gigi anda ke drg.Terdekan 6
                                                          bulan sekali).
     4. Pengobatan Gilut:                  - Penambalan Gigi
                                                        - Pencabutan Gigi sulung maupun permanen dan kelainan yang
                                                          lain
                                                         
                                                               Penyuluhan Dokter Kecil

Periksa Darah


Pemeriksaan darah melaui Laboratorium
Staf yang profesional dengan peralatan terbaru sanggup melayani pasien 24 jam. Untuk meningkatkan kecepatan pelayanan, laboratorium kami dilakukan di setiap areal rawat jalan dan rawat inap. Sistem informasi laboratorium juga digunakan oleh staf medis untuk mengakses hasil laboratorium lebih mudah dan lebih cepat.
Pemeriksaan Pelayanan kami meliputi :
•    HEMATOLOGI
•    URINE
•   TEST KEHAMILAN
•   SEROLOGI / IMUNOLOGI
•   FAAL GINJAL
•   FAAL HATI
•   LEMAK DARAH
•   GULA DARAH

•   TINJA
•   MIKROBIOLOGI

Imunisasi


Jadwal imunisasi bayi sebaiknya diketahui oleh para orang tua. Dengan mengetahui jadwal imunisasi ini, bayi di harapkan mendapatkan kekebalan tambahan guna mengarungi kehidupan kedepannya.
Pada saat awal kelahiran, bayi memang akan mendapat kekebalan atau perlindungan alami dari ibunya. Kekebalan alami bayi ini di dapat saat di lakukan proses inisiasi dini. Namun, kekebalan atau perlindungan alami ini hanya bersifat sementara dan hanya berlaku terhadap suatu jenis penyakit tertentu yang memang ibu bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Antibodi ini tidak akan bertahan lama, maka bayi rentan terkena berbagai penyakit, oleh karena itu disinilah fungsi imunisasi untuk meneruskan kekebalan alami kepada bayi yang telah di berikan oleh ibunya.
Adapaun cara kerja imunisasi ini biasanya dengan cara menyuntikkan atau meneteskan vaksin ke dalam tubuh bayi. Vaksin yang di berikan ini sebetulnya adalah sejenis kuman atau bakteri yang telah di lemahkan. Ketika, kuman tersebut masuk ke dalam tubuh bayi, maka bayi akan bereaksi dengan membentuk antibodi sendiri untuk melawan kuman tersebut. Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya adalah memacu sistem tubuh bayi untuk memproduksi kekebalan tubuhnya, sehingga, ketika suatu saat nanti bayi benar-benar terserang oleh kuman yang sebenarnya, tubuh bayi telah memiliki antibodi untuk melawannya.

Jenis Vaksin Umur Pemberian Vaksinasi
Bulan Tahun
LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12 18
B C G 1 Kali                              
Hepatitis B 1 2                                  
Polio     1   2   3       4   5          
D P T     1   2   3       4   5     6 (td) 7 (td)
Campak               1           5      
Hib     1   2   3     4                
Pneumokokus     1   2   3   4                  
Influenza             Diberikan 1 kali dalam 1 tahun
Varisela                 1 kali
M M R                   1       2      
Tifoid                       Setiap 3 tahun
Hepatitis A                       2 kali - interval 6-12 bulan
H P V                                 3 kali
Keterangan:
  • Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberkolosis (TBC)
  • Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
  • Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio (kelumpuhan)
  • Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b yang dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan pnemonia. Imunisasi Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan.
  • Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri penyebab infeksi pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalah serius seperti meningits dan infeksi pada darah (bakteremia)

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com